Kamis, April 29, 2010

Merger Kimia Farma dan Indofarma Rampung Akhir 2010

FYI Repost from Detik.com

apotek kaef
Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengharapkan proses merger dengan PT Indofarma Tbk (INAF) rampung akhir 2010. Perseroan telah menyerahkan seluruh keputusan kepada pemerintah, namun realisasinya harus menunggu penilaian dari konsultan independen.

Demikian disampaikan Direktur Utama KAEF, M. Syamsul Arifin saat ditemui di kantornya, Jalan Veteran Jakarta, Rabu (27/4/2010).

"Kita sudah oke, namun kan dari pemerintah prosesnya lama, dari DepKes (Kementerian Kesehatan) dan DPR. Itu kan lama. Kalau dari Kementerian BUMN sih mendukung," jelas Syamsul.

Perseroan memang telah mengusulkan kepada pemerintah, untuk segera menggabungkan usaha kedua BUMN Farmasi ini, baru kemudian membentuk holding.

"Ini usul kita, kalau ingin cepet merger dulu baru kemudian membentuk holding. Masih harus dikaji lagi oleh konsultan independen, agar pemilik saham minoritas juga untung," katanya.

Dirinya juga menegaskan bahwa, perseroan tidak akan menjadi dominan, dibanding INAF usai merger terjadi. Keduanya akan bergabung dan bersinergi, karena masing-masing mempunyai kompetensi yang berbeda.

"Holding investment ini tidak ada yang dominan. Semua punya porsinya masing-masing. Untuk manufakturing menjadi kekuatan Indo Farma. Itu nanti akan ditangani mereka. Untuk distribusi dan trading ke Kimia Farma," paparnya.

Namun sayang dirinya belum bisa memastikan siapa konsultan independen yang dimaksud. "Masih finalisasi, yang jelas yang tidak ada konflik of interest, seperti Danareksa. Kan sama-sama pemerintah. Tapi mungkin kalau financial advisor saja boleh," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang mendorong merger dua BUMN farmasi agara rampung pertengahan tahun ini. Pasalnya, rencana merger antara PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk itu sudah menjadi rencana lama pemerintah.

"Kita paksakan bisa merger pertengahan tahun ini. Masa jeruk makan jeruk, pasarnya kan rebutan begitu," ungkap Deputi Kementerian BUMN Bidang Jasa dan Usaha Lainnya, Muchayat beberapa waktu lalu.


Sumber: Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Just Info...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar