Selasa, Juni 15, 2010

TIPS: Bagaimana membasmi bau mulut



Memiliki masalah bau mulut sungguh menjengkelkan. Selain menimbulkan rasa kurang percaya diri dalam pergaulan, gangguan nafas tak sedap itu juga membuat mulut terasa tak nyaman.

Penyebab utama nafas tak sedap, yang dalam istilah medis disebut halitosis, itu adalah penumpukan bakteri yang tumbuh subur di area minim oksigen seperti belakang lidah, dan celah gigi.

Ketika sikat gigi dan cairan penyegar mulut tak lagi bekerja, cobalah mengonsumsi makanan berikut.

Kopi
Tidak semua jenis kopi mampu membasmi bakteri penyebab bau mulut. Hanya minuman ekstrak kopi atau espresso yang mampu membunuh 90 persen bakteri penyebab bau mulut. Jadi, cobalah mengonsumsi kopi hitam kental tanpa ditambah gula atau susu. Pilih kopi yang diproses langsung ketika masih dalam bentuk biji kopi, dan bukan yang instan.

Kopi yang sudah diolah menjadi minuman ringan, misalnya ditambahkan krim atau susu tidak termasuk dalam kopi penghilang bau mulut. Kopi yang sudah ditambahkan susu justru bisa membuat mulut kering, sehingga menciptakan aroma napas tak sedap.

Teh
Kadar polifenol tinggi dalam teh bisa menghambat pertumbuhan bakteri yang bersembunyi dibelakang lidah. Namun, usai meminum teh, biasakan menyikat gigi atau kumur-kumur untuk menhindari noda teh yang bisa membuat gigi berwarna kekuningan.

Kayu manis
Menurut penelitian medis, kayu manis terbukti dapat mengatasi masalah bau mulut. Selain menyamarkan aroma tak sedap, kandungan rempah ini juga bisa menurunkan konsentrasi bakteri di dalam mulut. Buatlah minuman rempah hangat dengan bubuk kayu manis.

Yogurt
Yoghurt bebas gula yang mengandung bakteri streptococcus thermophilus dan lactobacillus bulgaricus. Menurut para peneliti dari Jepang, dua bakteri 'baik' itu bermanfaat untuk mematikan bakteri penyebab bau mulut.

Selain rajin mengonsumsi makanan-makanan tersebut, biasakan pula memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut ke dokter. Rutin membersihkan karang gigi, minimal enam bulan sekali adalah pilihan terbaik. Karang gigi yang bertumpuk merupakan sarang berjuta bakteri.

Jangan pula membiarkan lubang pada gigi menganga terlalu lama. Segera menambal gigi berlubang, karena lubang tersebut berpotensi menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab infeksi di gusi.

Sumber:
Pipiet Tri Noorastuti • VIVAnews

Semoga Bermanfaat
SBT2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar