Minggu, Juli 12, 2015

Ada kiriman Cerita bijak dari Cina, sebagai bahan renungan

Seorang Ibu di Cina yg sudah tua ,  memiliki 2 buah tempayan yg digunakan, untuk mencari air.
Kedua tempayan itu dipikul di pundak , dengan menggunakan sebatang bambu.
Salah satu dari tempayan itu retak, sedangkan yg satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh.
Setibanya  di rumah, setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal 1/2.

Selama 2 thn hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya 1 1/2 tempayan.
Tentunya si tempayan yg utuh sangat bangga akan pencapaiannya.
Namun tempayan yang retak, merasa malu akan kekurangannya, & sedih, sebab hanya bisa memenuhi 1/2 dr kewajibannya.
Setelah 2 thn yang dianggapnya sebagai kegagalan,
akhirnya dia berbicara kpd ibu tua itu di dekat sungai.
"Aku malu, sebab airku selalu bocor melalui bagian tubuhku yg retak, di sepanjang jalan menuju ke rumahmu."
Ibu itu tersenyum,
"Tidakkah kau lihat, bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya?
Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu, dan setiap hari dalam perjalanan pulang, kau menyirami benih2 itu.
Selama 2 thn aku bs memetik bunga2 cantik, uuntuk menghias meja.
Dan aku jual sebagai tambahan penghasilanku.
Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seindah  ini, sebab tidak ada bunga"

Kita semua mempunyai kekurangan masing2,
namun keretakan & kekurangan itulah yang menjadikan hidup kita bersama menyenangkan & memuaskan.

Kita harus menerima setiap orang apa adanya, & mencari yang terbaik dalam diri mereka.

Rekan2 sesama tempayan retak, semoga hari2 kita selalu menyenangkan.

Ingat...cium selalu wanginya bunga2 di jalur kehidupan kita....   

Setiap orang pasti memiliki takdir masing2, sehingga perbuatan apapun itu, pasti ada sisi baik, walau dari kekurangan kita...🙏😊Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar